KeSH'an

Senin, 27 Desember 2010

YUK "BACA SURAT CINTA" Dari.. multazimah.blogsome.com/2007/04/17/68/

Yuk baCa “Surat Cinta” Surat Cinta apaan? Wong saya belum pernah sama sekali dapet apalagi baca….. Iya…ane tahu, kamu kan orangnya ‘alim, multazim, pandai jaga diri d l l…… so ane percaya gak pernah bercinta ato “pacaran”, tapi masih punya rasa cinta kan???? Ato mungkin dah gak pake surat, tapi pakenya sms, mms, mail, kartu ucapan, ato apa lagi?? sama aja kan? Yach gak perlu diperpanjang . Surat Cinta, sms cinta, email cinta, kartu ucapan cinta atau apalah namanya, katanya sih bisa bikin lupa diri saat baca. Berkali-kali bacanya tapi seakan pelum puas juga. Ingin rasanya selalu baca… baca…baca dan terus baca…. katanya hukumn Fiqhnya WAJIB, dosa besar kalo gak baca and bisa masuk NERAKA. Kata siapa ya? Tapi kali ini lain Surat cinta yang ane maksud adalah surat cinta yang paling berharga dari Sang Pemilik Cinta, ialah Al-Qur’an Al-Kariim. Sudahkah kita membacanya sama seperti ketika kita membaca surat cinta dari sosok yang kita cinta?????? Kalo belum malu donk…… atau malu-maluin donk… hehehehe….. OK dech, nich ada tips tuk bisa istiqomah membaca Surat Cinta dari Sang Pemilik Cinta. You semua mesti baca………… Kiat bersungguh-sungguh dalam tilawah satu juz perhari Berusaha melancarkan tilawah jika belum lancar. Ukuran normal membaca satu juz adalah 30-40 menit, jika lebih lama dari itu maka berusahalah untuk memperlancar bacaannya. Bayangkan saja 30-40 menit dari 24 jam bukanlah waktu yang lama, namun terkadang kita lebih sering ngobrol atau menonton TV berjam-jam ketimbang menyisihkan Al-qur’an selama setengah jam dalam satu hari. Aturlah dalam diri kita kesepakatan untuk komitmen ibadah satu juz tilawah perhari, jika tidak tercapai, hendaknya kita iqab (semacam hukuman) diri kita dengan iqab yang mampu membangkitkan kesungguhan kita, misalnya jika hari ini tidak sampai satu juz, maka esok harinya kita akan menggandakannya menjadi dua juz. Sebagai contoh para sahabat yang sering meng-iqab diri dengan bersedekah atau menginfaqkan seluruh hartanya di jalan Allah. Subhanallah. Cari tempat-tempat yang kondusif untuk melakukan tilawah karena terkadang kita butuh waktu sejenak untuk menyendiri Sering-sering mengadu kepada Allah dan memohon untuk dimudahkan kesungguhan dan komitmen dalam melaksanakan ibadah tilawah ini. Bahkan selipkan di antara doa- doa kita permohonan agar kita dijadikan orang-orang yang dekat dengan Al-qur’an. Amin. Perbanyak amal saleh karena amal saleh dapat menghasilkan energi baru untuk amal saleh selanjutnya. Kendala yang Harus Diwaspadai Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak membaca Al-qur’an Lemahnya wawasan ber- Al-qur’an sehingga tidak termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam membaca Al-quran Tidak memiliki waktu wajib membaca Al-quran, dan membaca Al-quran sesempatnya saja atau bahkan dengan waktu- waktu sisa kita Lemahnya keinginan untuk memiliki kemampuan tilawah Terbawa lingkungan sekeliling yang tidak memiliki perhatian terhadap tilawah Al- qur’an Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Al-qur’an “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat, dikelilingi malaikat, dan Allah swt menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk yang ada di dekatNya.” (HR. Imam Muslim) Akibat Tidak Serius Melakukan Tilawah Sedikitnya barakah dakwah atau ‘amal jihadi kita dan menjadi indikasi lemahnya hubungan sebagai jundi kepada Allah swt. Kemungkinan lainnya, tertundanya pertolongan Allah swt dalam amal jihadi. Jika salafush shalih saja tertunda kemenangannya hanya karena meninggalkan sunah bersiwak, apalagi jika meninggalkan amal yang bobotnya jauh lebih besar dari itu. Semakin jauhnya ashshalah (orisinilitas) dakwah. Dakwah kita adalah dakwah bil qur’an, bagaimana mungkin kita mengumandangkan dakwah sementara hubungan kita dengan Al-qur’an sendiri melemah Semakin jauhnya dakwah dari nuansa ilmu, padahal hakikat dakwah adalah meningkatkan kualitas keilmuan umat Orang yang nyepelekan tilawah bahkan gak pernah sama sekali dan cuek terhadapnya, ada indikasi matinya syu’ul khotimah (Na’udzubillah) Maraji’ : Tarbiyah Syakhsiyah Qur’aniyah, Abdul Azis Abdur Rouf, LC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar